Tahun 2022 menjadi awal yang baru bagi Tim Nasional Voli Putra Jepang atau yang biasa dikenal dengan 'Ryujin Nippon'. Di bawah asuhan pelatih baru Philippe Blain, pada Senin, 4 April 2022 lalu Ryujin merilis 35 nama, dengan 15 diantaranya pertama kali dipanggil di timnas. Siapa-siapa saja mereka? Kenalan dari yang muda-muda dulu, yuk!
Tatsunori Otsuka
(Foto: jva.or.jp) |
Dari kiri, Kento Miyaura, Tatsunori Otsuka, Taichi Fukuyama (Foto: instagram.com/tatsutatsu1105) |
Yuga Tarumi
Pemain kelahiran tahun 2000 ini kini sedang menempuh tahun terakhir di Tsukuba University. Yuga Tarumi yang akrab dengan sapaan Yuga ini lulus SMA dari Rakunan High School yang saat itu terkenal dengan kuartetnya. Yuga yang saat itu bermain bersama Tatsunori Otsuka (Waseda University), Ryu Yamamoto (Tokai University), dan Akira Nakashima (Waseda University) berhasil menjuarai All Japan Highschool Championship di tahun terakhirnya saat SMA. Setelah sempat mengalami cedera musim lalu, Yuga yang kini berposisi sebagai Outside Hitter (OH) sekaligus kapten tentu ingin meraih gelar All Japan Intercollegiate Championship yang sudah lima tahun ini selalu direbut oleh Waseda.
(Foto: jva.or.jp) |
Tahun 2022 untuk pertama kalinya Yuga masuk ke jajaran 35 nama di bawah asuhan Blain. Dengan mengandalkan kemampuan lompatan yang tinggi serta service yang tajam dan akurat, pemain peraih Best Server di All Japan Intercollegiate Championship saat tahun pertamanya ini diharapkan mampu bersaing dengan OH senior yang lain. Saat ini Yuga juga masuk ke jajaran nama Tim B yang diproyeksikan untuk berlaga di ajang AVC (Asian Volleyball Championship) Cup Agustus nanti. Wah, patut kita nantikan debutnya ya!
Larry (paling kiri), Yuga (No. 9) dan Keitaro (No. 7) saat membela Tsukuba University. (Foto: instagram.com/yuga_volleyball) |
Keitaro Nishikawa
Setelah mengalami kekalahan dari Rakunan di All Japan Highschool Championship terakhirnya bersama Seifu High School, Keitaro Nishikawa melanjutkan pendidikan ke Tsukuba University. Pemain kelahiran tahun 2000 ini menjadi salah satu tumpuan Tsukuba dalam segi blocking untuk menghadap musuh-musuhnya. Keitaro yang berposisi sebagai Middle Blocker (MB) ini pertama kalinya masuk ke jajaran 35 nama timnas senior tahun ini.
(Foto: jva.or.jp) |
Dengan bekal tinggi 195 cm, Keitaro masuk ke jajaran nama yang rencananya akan dibawa ke FISU tahun ini. Sayangnya, turnamen tersebut harus ditunda dan belum ada kabar kapan akan diselenggarakan lagi. Kita patut menantikan kemampuan jumping serve yang mumpuni, dan pembacaan permainan dalam menghadapi hitter lawan yang dimiliki Keitaro. Kalian bisa berkunjung ke akun instagram milik Keitaro di instagram.com/ktaro1234.
Keitaro Nishikawa (paling kiri) bersama teman satu timnya Tsukuba University. (Foto: instagram.com/yuga_volleyball) |
Shunichiro Sato
Memiliki tinggi 204 cm menjadi bekal berharga bagi Shunichiro Sato sebagai Middle Blocker (MB) masa depan Jepang. Bersama Ryu Yamamoto, Shunichiro berhasil membawa Tokai University menjuarai Spring League dan East Interhigh di paruh pertama tahun ini. Pemain kelahiran tahun 2000 tersebut juga meraih Best Spiker saat menjuarai Spring League. Duet Sunichiro-Ryu digadang-gadang akan menjadi duet Lee-Fujii selanjutnya.
(Foto: jva.or.jp) |
Shunichiro sudah masuk skuat timnas sejak tahun 2020 saat masih menjadi mahasiswa tahun kedua. Pemain lulusan Tohoku High School ini juga sering menjadi tumpuan timnas undercategory Jepang diantaranya mengikuti Asian Championship U23 tahun 2019 dan Asian Championship U20 tahun 2018, serta Asian Games 2018 bersama timnas senior. Pada 2017 Sunichiro berhasil meraih Best Middle Blocker sekaligus mengantarkan timnas Jepang U17 menjadi juara saat itu.
Shunichiro (No. 11) saat membela timnas undercategory Jepang. (Foto: instagram.com/tohokushun0517volley) |
Masato Kai
Nichinan Shintoku High School gagal mencapai final pada All Japan High School Championship pada Januari lalu. Masato Kai dan kawan-kawan harus menyerah straight set dari Chinzei High School di semi final. Masato yang saat itu meraih penghargaan Best Middle Blocker harus puas membawa timnya berada di peringkat ketiga. Setelah lulus dari Nichihan, Masato melanjutkan studinya di Senshu University, dan sudah menjadi salah satu roster utama klub bola voli Senshu.
(Foto: jva.or.jp) |
Kecemerlangan Masato saat SMA berhasil membawa namanya masuk ke jajaran 35 nama roster terbaru timnas Jepang mulai tahun ini. Dengan tinggi 200 cm, Masato yang memiliki lompatan tinggi ini bisa berposisi sebagai middle blocker, outside hitter, maupun opposite. Pemain yang belum genap berusia 19 tahun ini menjadi skuat termuda yang didaftarkan pada VNL 2022 tahun ini. Masato sempat terlihat di training camp timnas senior namun belum diikutsertakan ke VNL maupun AVC. Agustus nanti akan ada AVC U20 yang patut kita tunggu mengingat kita akan melihat masato beraksi untuk menunjukkan kemampuannya.
Masato (No.21, atas ketiga dari kiri) bersama tim Senshu University. (Foto: instagram.com/925masato_kai) |
Larry Evbade-Dan
Siapa yang menyangka murid yang masih duduk di universitas bisa mengikuti kompetisi liga utama voli Jepang? Ya, Larry Evbade-Dan dari Tsukuba menjadi salah satu murid universitas pertama yang berlaga di vleague. Bersama Tatsunori Otsuka (Waseda), ia sudah mencicipi persaingan ketat yang ada di kompetisi tertinggi Jepang itu. Larry yang berposisi sebagai MB ini sedang menempuh tahun terakhir di Tsukuba University, setelah sebelumnya menempuh pendidikan di Matsumoto Kokusai High School.
(Foto: jva.or.jp) |
Larry memiliki permainan cepat di depan net dengan serangan fast quick-nya, dan blok yang dapat menyulitkan lawan. Di turnamen All Japan Intercollegiate Championship terakhirnya, Tsukuba harus puas duduk di peringkat keempat setelah semi final dikalahkan Juntendo University dan pada perebutan posisi ketiga harus mengakui keunggulan Chuo University. Dalam kompetisi ini, pemain dengan tinggi 195 cm itu mendapatkan penghargaan Best Spiker. Pemain kelahiran 2000 ini patut kita nantikan debut pertamanya bersama timnas senior jika diikutkan saat AVC nanti.
Larry saat membela Panasonic Panthers. (Foto: instagram.com/larry_evb) |
Hiroaki Maki
Jepang adalah salah satu negara dengan rata-rata pemain yang tidak begitu tinggi di dunia voli. Oleh karena itu, Hiroaki Maki yang memiliki tinggi 210 cm sangat patut kita nantikan kontribusinya untuk timnas Jepang. Praktis, pemain yang masih berusia 19 tahun ini menjadi pemain tertinggi di skuat timnas Jepang saat ini. Hiroaki sedang menempuh pendidikan di Tsukuba University setelah lulus dari Takamatsu Kougei High School.
(Foto: jva.or.jp) |
Kento Asano
Pemain muda selalu muncul tiap tahunnya di skuat timnas Jepang. Kali ini ada Kento Asano yang masih duduk di kelas tiga SMA Higashiyama High School. Kento yang memiliki postur tinggi 207 cm ini masih berpotensi menambah tinggi badannya. Pemain muda yang masih berusia 17 tahun ini sudah menjadi pemain andalan di Higashiyama. Kento saat ini berposisi sebagai Middle Blocker.
(Foto: jva.or.jp) |